MANUSIA DAN CINTA KASIH
KEBAHAGIAAN
Wanita luar biasa, wanita hebat, wanita sempurna dialah
seorang ibu yang telah melahirkan anak ke 3 dari 3 bersaudara, yaitu saya . keadaan
sulit yang membuat pilihan antara hidup dan mati saat mengandung seorang anak
perempuan selama 9 bulan , selama itu perjuangannya namun tidak itu saja banyak
yang telah dia lakukan untuk anak perempuan tersebut yaitu saya, Tria Cahya
Dita Nusa yang telah lahir pada 9 juni 1997.
Ibu saya berperan tidak hanya sebagai ibu tapi juga sebagai ayah, ibu adalah wanita
karir sebelum saya lahir, bahkan saat kerja dia sedang mengandung, ibu bukan
tipe orang yang suka berada di rumah mengurus semua pekerjaan rumah selama
seharian penuh, dia lebih suka berkarir di luar rumah ,walaupun saat itu ayah
masih bersama kami . dulu sehabis pulang bekerja ,ibu selalu membuatkan kue
bolu, brownis, kue kukus dll. hal itu dilakukan rutin. Terkadang membuat heran,
seperti tidak pernah cape saat melakukannnya hanya karna dulu saya sangat
menyukai kue tersebut. Saat ibu masih menyuapi saya, selalu teringat dia
meyuapi saya nasi yang sudah di buat bola-bola kecil, sejenak berfikir ingin
hal tersebut terulang. Tapi karna sudah dewasa jd bukan saatnya lagi di suapi. Uniknya kesukaan kami selalu sama kami sangat menyukai nasi goreng, kue serabi, kue brownis, minuman khas italia yang buat dari campuran exspresso dan susu tersebut dan kami juga sangat menyukai makanan khas serang banten yaitu nasi sum-sum yang dibakar saat pemesanan dan masih banyak lagi makanan maupun minuman yang kami sukai bersama, terkadang saat makan makanan yang kami sukai seakan tidak ada yang mau mengalah apalagi makanan buatan nenek selalu menjadi rebutan buat kami.
Ibu wanita karir . Ibu bekerja tetapi kami mempunyai waktu yang sangat
cukup untuk sharing, bercerita kejadian yang di alami selama hari itu dalam
beberapa keadaan ibu bisa menjadin seorang teman, sahabat, dan orang tua bagi
saya. Satu sentuhan kecil dari ibu bisa membuat semua begitu menyenangkan dan
indah dari hal yang sangat menjengkelkan yaitu senyum ibu dengan nasehatnya,
tidak heran kalo ibu tau semua dari orang yang saya suka atau orang
yang membuat saya kesal. Kasihnya yang dia berikan sangat besar bahkan
sampai-sampai tidak akan pernah bisa di balas. Suatu ketika saya terkena sakit
demam dengan suhu 38° C derajat kurang lebih. Seperti biasa dia akan kesal karna
saya tidak bisa menjaga kesehatan dengan baik tetapi dia juga khawatir hingga
saat saya tertidur pulas dia selalu ke kamar saya dan mengatakan “ cepat sembuh
adek ”. karna pura-pura merem jadi ibu tidak tau bahwa saya belum tertidur. Walaupun
dia sangat kesal saat itu tapi dia juga sangat menghawatirkan saya.
Cinta kasih harus dirasakan dengan kesungguhan hati, ketika
kita membantah ayah dan ibu kita, mengapa kita tidak menyadari kalau sepatah
perkataan penuh emosi kita telah pun menyebabkan luka mendalam di dalam hati
ayah dan ibu. Ketika ayah dan ibu sedang memberi bimbingan kepada kita, apakah
kita dapat menyadari betapa besarnya hati kasih orangtua kepada anak? Atau kita
menganggap ayah dan ibu tidak senang melihat kita dan selalu mencari masalah
pada diri kita.
Ketika ibu memarahi kita, apakah itu benar-benar
disebabkan karena ibu tidak menyukai kita?
kalian
semestinya mau mengerti akan tindakan ibu kalian dan jangan pernah
menyalahkannya. Saya percaya, ibu kalian dan termasuk ayah kalian akan
mencintai kalian selama-lamanya, tak peduli metode apa yang dipergunakan,
mereka akan tetap berdiri di sisi kalian untuk selama-lamanya, tetap berharap
kalian agar kalian cepat tumbuh dewasa dan nantinya dapat berbuat lebih banyak
bagi negara dan masyarakat.
Benar sekali, ibu selalu mengasihi kita, mengapa kita masih
saja meragukannya?
Apakah kita tahu kalau di mata ibu, kita selama-lamanya
adalah anak-anak, biar pun kita telah berusia 80 tahun dan punya banyak anak
cucu, ibu kita tetap mengkhawatirkan diri kita: apakah pakaian yang dikenakan
sudah cukup hangat, apakah di malam hari tubuh ada ditutup selimut dengan baik,
apakah ada makan kenyang, dan seterusnya.
Kasih ibu adalah sedemikian besar dan tanpa pamrih, bagaikan
sumber air yang terus mengalir deras tanpa pernah berhenti. Akan tetapi,
bilakah kita sebagai anak dapat benar-benar memahami akan isi hati ibu?
Pernah ada orang yang mengumpamakan kasih ibu bagaikan
tanaman bunga di tepi jalan, tiada orang yang peduli, tiada orang yang merawat,
tiada orang yang memberi perhatian, namun tak peduli dalam cuaca bertopan,
hujan deras atau hawa dingin membeku, asalkan ada sedikit sinar mentari dan
embun hujan, dia akan tetap tumbuh dan berbunga lebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar