SOFTSKILL
Langkah
– Langkah Melakukan Pemeriksaan dan Pengambilan Audit Sistem Informasi
DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:
M. JAMIL NASHRULLAH (14115673)
RIO KEVIN(16115033)
TRIA CAHYA DITA NUSA (16115946)
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019
1.
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman
banyak perusahan yang mengandalkan sistem informasi sebagai pendukung jalannya
operasional perusahaan. untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan,
maka pengolaan informasi sangat dibutuhkan untuk tercapainya visi dan
misi pada suatu perusahaan tersebut.
Semakin berkembangnya teknologi
informasi akan semakin banyak ancaman-ancaman yang akan terjadi dari dalam
maupun luar perusahaan. Misalnya pada pemrosesan komputer. Akan sangat mengkhawatirkan
bila terjadi kesalahan dalam pemrosesan di dalam komputer. Kerugian mulai dari
tidak dipercayainya perhitungan matematis sampai kepada ketergantungan
kehidupan manusia.
Untuk mencegah ancaman-ancaman
tersebut perusahaan membuat pengendalian-pengendalian internal dan untuk
memeriksa pengendalain tersebut telah mencapai tujuan atau belum, maka
diperlukanlah audit sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi.
TUJUAN
Mengetahui
langkah langkah dalam audit sebuah sistem informasi
RUANG
LINGKUP
Segala
bentuk media sistem informasi
2.
DASAR
TEORI
Audit
teknologi informasi atau information systems (IS) audit adalah bentuk
pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara
menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan
audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan
evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit
pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum
merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi
dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit
komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi
perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai
target organisasinya.
Audit
sistem informasi diperlukan oleh perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan,
oleh karena itu perusahaan harus membuat prosedur pengendalian dalam menjaga
aset perusahaan dan memeriksa pengendalian tersebut dengan menguji
pengendalian. Menguji pengendalian digunakan untuk mengevaluasi apakah telah
berjalan sesuai dengan prosedur atau tidak .
3.
PEMBAHASAN
Tahap-tahap
Audit Sistem Informasi
Audit
Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap
audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
·
Tahap
pemeriksaan pendahuluan
·
Tahap
pemeriksaan rinci.
·
Tahap
pengujian kesesuaian.
·
Tahap
pengujian kebenaran bukti.
·
Tahap
penilaian secara umum atas hasil pengujian.
1. Tahap
Pemeriksaan Pendahuluan.
Sebelum
auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus
memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang
dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat
penting. Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor
juga mengidentifikasi aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami
pengendalian terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap
ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau
mengundurkan diri dari penugasan audit.
2. Tahap
Pemeriksaan Rinci.
Pada
tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami
pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat
memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai
dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat
dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi
dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya.
3. Tahap
Pengujian Kesesuaian.
Dalam
tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi.
Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil
menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan
pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs
digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu
sendiri. .
4. Tahap
Pengujian Kebenaran Bukti.
Tujuan
pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup
kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981)
:
·
Mengidentifikasi
kesalahan dalam pemrosesan data
·
Menilai
kualitas data
·
Mengidentifikasi
ketidakkonsistenan data
·
Membandingkan
data dengan perhitungan fisik
·
Konfirmasi
data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
5. Tahap
Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.
Pada
tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang
diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian
tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam
laporan auditan. Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan
audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur
pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :
(1)
pengendalian umum,
(2)
pengendalian aplikasi, yang terdiri dari : (a) pengendalian secara manual, (b)
pengendalian terhadap output sistem informasi, dan (c) pengendalian yang sudah
diprogram.
4.
PENUTUP
Dari
penjelasan mengenai audit sistem informasi diatas dapat disimpulkan bahwa audit
sistem informasi perlu dilakukan agar segala kegiatan yang berhubungan dengan
sistem informasi dapat diawasi dan terkendali.