PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
1. PERBEDAAN PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut prasangka.
Walaupun dapat kita garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam pengertian
positif. Tulisan ini lebih banyak membicarakan prasangka dalam pengertian
negatif. Tidak sedikit orang-orang yang mudang berprasangka, namun banyak juga
orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Mengapa terjadi perbedaan
cukup mencolok? Tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga faktor lingkungan
cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.
1. Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi
(a) Berlatar belakang sejarah
Orang-orang kulit putih di Amerika berprasangka negatif
terhadap orang-orang negro, berlatar belakang pada sejarang masa lampau, bahwa
orang-orang kulit putih sebagai tuan dan orang-orang negro berstatus sebagai
budak. Walaupun reputasi dan prestasi orang-orang negro dewasa ini cukup dapat
dibanggakan, terutama dalam bidang olahraga, akan tetapi prasangka terhadap
orang-orang Negro sebagai biang keladi kerusuhan dan keonaran belum sirna
sampai dengan generasi-generasi sekarang ini.
(b) Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan
situasional
Suatu prasangka muncul dan berkembang dari suatu individu
terhadap individu lain, atau terhadap kelompok sosial tertentu manakala terjadi
penurunan status atau terjadi PHK oleh pimpinan perusahaan terhadap
karyawannya.
(c) Bersumber dari faktor kepribadian
Keadaan frustasi dari beberapa orang atau kelompok sosial
tertentu merupakan kondisi yang cukup untuk menimbulkan tingkah laku agresif.
Para ahli beranggapan bahwa prasangka lebih dominnan disebabkan tipe-tipe
kepribadian orang-orang tertentu.
(d) Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan,
dan agama.
Bisa ditambah lagi dengan perbedaan pandangan politik, ekonomi,
dan ideologi. Prasangka yang berakar dari hal-hal tersebut diatas dapat
dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersifat universal.
2. Daya upaya untuk mengurangi/menghilangkan prasangka dan
diskriminasi
Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
Pemerataan pembangunan dan usaha peningkatan pendapatan bagi
warga negara Indonesia masih tergolong dibawah garis kemiskinan akan mengurangi
adanya kesenjangan-kesenjagan sosial antara si kaya dan si miskin. Oleh karena
itu upaya pendekatan, rasa kebersamaan dan kerja sama yang saling menguntungkan
antara kelompok ekonomi kuat dengan kelompok masyarakat ekonomi lemah adalah
usaha yang sungguh-sungguh bijaksana.
Perluasan kesempatan belajar
Adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan
belajar bagi seluruh warga negara Indonesia, paling tidak dapat mengurangi
prasangka bahwa progam pendidikan, terutama pendidikan tinggi hanya dapat
dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah dan kalangan atas. Mengapa? Untuk
mencapai jenjang pendidikan tertentu di perguruan tinggi memang mahal,
disamping itu harus memiliki kemampuan otak dan modal.
Sikap terbuka dan sikap lapang
Harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang
datang dari luar ataupun yang datang dari dalam negeri, semuanya akan dapat
merongrong keutuhan negara dan bangsa. Kebinekaan masyarakat berikut sejumlah
nilai yang melekat, merupakan basis empuk bagi timbulnya prasangka,
diskriminasi, dan keresahan. Upaya menjalin komunikasi dua arah, karena
masing-masing bernat membuka diri untuk berdialog antar golongan, antar
kelompok sosial yang diduga berprasangka dengan tujuan membina kesatuan dan
persatuan bangsa, adalah suatu cara yang sungguh bijaksana.
ETNOSENTRISME
Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki ciri khas
kebudayaan, yang sekaligus menjadi kebanggan mereka. Suku bangsa, ras tersebut
dalam kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma,
nilai-nilai yang terkandung dan tersirat dalam kebudayaan tersebut.
Etnosentrisme nampaknya merupakan gejala sosial yang universal, dan sikap yang
demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar. Dengan demikian etnosentrisme
merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterprestasikan atau menilai
kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam
tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes. Akibatnya
etnosentrisme penampilan yang etnosentrik, dapat menjadi penyebab utama
kesalahpahaman dalam berkomunikasi.